Dibawah ini adalah komplek TranBoge Village dilihat dari google map.
Yang bertanda titik-titik biru adalah rute dari stasiun Bojong Gede ke kompleks Tran Boge Village dengan hanya berjalan kaki. Bisa juga dengan naik sepeda atau motor, tapi tidak bisa dengan mobil, karena jalannya hanya muat untuk satu sepeda motor.
Jika menggunakan mobil harus melalui rute lain, yaitu mengikuti rute jalan besar di depan stasiun. Jalan ini yang sebenarnya gerbang depan dari perumahan Tran Boge ini. Jaraknya lebih jauh. Namun dari yang saya tahu kebanyakan dari penghuni Tran Boge Village bekerja menggunakan Transportasi KRL sehingga memilih rute belakang karena lebih dekat jika berjalan kaki menuju stasiun.
Ada juga ojek-ojek yang mangkal di dalam kompleks. Tarif yang dikenakan biasanya dari Rp 7000,- sampai dengan Rp 10.000,-. Belum tahu juga sih, belum pernah naik ojek.
Banyak juga penduduk di luar Tran Boge masuk ke Area Tran Boge untuk memotong jalan supaya lebih dekat. Namun sebenarnya ini menimbulkan kekhawatiran bagi penghuni Tran Boge menyangkut keamanan di wilayah Tran Boge.
Wilayah Tran Boge Village sendiri adalah seperti gambar dibawah ini:
Lebih dari 300 rumah yang rencana akan dibangun di sini. Site Plan yang pernah ditunjukkan adalah seperti di bawah ini, tapi saya edit dikit ya.. supaya lebih berwarna-warni.
Sampai dengan saat ini, November 2015 sudah lebih dari 150 penduduk yang tinggal didalamnya. Namun masih belum memenuhi kuota untuk membentuk Rukun Warga (RT) ataupun Rukun Tetangga (RT). Tapi nggak tahu juga sih syarat apa lagi yang kurang untuk membentuk RT/RW tersebut....
Well... semoga cepet padat wilayah ini, biar semakin diperhatikan pemerintah untuk menyediakan fasilitas-fasilitas yang masih jarang ditemukan. Dan juga memperbaiki infrastruktur yang ada...
1 komentar:
tidak nyaman, motor luar sering melintas, tidak cluster, tapi clusteri
Posting Komentar